PANN.NATE POST, BY SON #2, 2015.06.22
Indonesian translation. Originally posted here
Tolong Percaya Kata-kata Ibu Saya dan Saya.
Perhatian, isi postingan ini mengandung tentang pelecehan seksual, prostitusi, kekerasan dan perdagangan seks.
(Yang diterjemahkan di sini adalah postingan anak Lee Jung Hee yang termuda)
Halo, Saya seorang anak berusia tiga belas tahun yang ingin kebebasan.
Mulai dari ketika saya berusia lima tahun, saya diperkosa oleh ayah selama delapan tahun. Setelah meninggalkan Amerika, ketika tinggal di Korea, saya tinggal di Seoul Godeok-dong, Gangdong-gu 573-1* dan diperkosa oleh ayah saya, kakek, dan orang asing lainnya yang mereka bawa pulang. Saya juga diperkosa di Galaxy Apartments 202 Timur lantai 11, di sisi sungai Cheonhodong Gangdong-gu* oleh banyak orang asing yang ayah saya bawa pulang. Kami pindah ke Busan 399-18 gijanggun Yongcheonri* dan tidak ada seorang pun yang tinggal di sekitar kami sehingga tempat tinggal kami menjadi suram.
Ketika kami pindah ke Busan, ayah saya adalah seorang Bapa di gereja tersebut. Namun, kepala pendeta gereja dan istri serta anak mereka dan keluarganya sering datang ke rumah untuk memperkosa kami. Pendeta ini (kepala pendeta) juga membawa banyak orang untuk memperkosa kami. Pendeta Busan memiliki tiga rumah sakit medis. Saya bahkan tahu fitur (ciri-ciri) kelamin si pendeta, namun para investigator tidak percaya kata-kata kami dan hanya percaya kata-kata ayah saya. Orang-orang ini juga tidak melakukan hal-hal karena mereka terpaksa, tetapi memilih untuk melakukanya sendiri karena mereka ingin. Ayah saya membawa orang-orang ke rumah dan mengatakan kepada mereka untuk memperkosa kami setelah memberikan kami obat perangsang, setelah itu mereka akan memperkosa kami selama sekitar dua sampai tiga jam. Ayah saya kemudian menerima uang dari mereka.
Ketika ayah saya tidak membawa siapa pun ke rumah, dia akan memperkosa saya dan mengajari saya. Dia mengajari saya cara untuk melakukanya sehingga para gadis akan menyukainya. Dia juga mengajarkan saya dan saudara laki-laki saya bagaimana untuk masturbasi. Karena itu, ketika saya berusia lima tahun, saya melakukan masturbasi di depan teman-teman sekelas saya tanpa kemaluan atau rasa malu. Saya masturbasi setiap hari sejak saat itu. Kami tidak pernah ingin diperkosa, tapi kami dipaksa. Jika kami berkata kami tidak ingin, kami akan mendapatkan pemukulan. Karena itu, saya sangat takut dan memakan obat yang diberikan. Pernah sekali, ketika saya masih kecil, ibu dan ayah saya bertengkar. Ayah saya melemparkan meja dapur ke (melewati) ibu saya dan membuat dahinya berdarah, tapi tidak membiarkan ibu saya pergi ke rumah sakit. Dia harus mendapatkan sepuluh suntikan setelahnya. Ini bukan hanya satu insiden, seperti ketika saudara laki-laki saya sekitar umur lima atau enam tahun, ayah saya memukulinya sampai gigi depannya pecah dan ia banyak mengeluaran darah. Dia bilang hal itu mengerikan. Saudara laki-lakiku sangat sering dihajar oleh ayah kami dan ia sangat takut padanya. Ayah saya juga mencari saya dan memukul saya serta mengutuk/mengumpat saya. Ayah tidak hanya menyiksa kami secara seksual, tetapi banyak menyiksa kami juga. Ayah kami membawa saya dan saudara laki-laki saya ke kamar mandi yang gelap selama satu jam sebelumnya dan menyiksa kami karena dia mengatakan bahwa kami tidak mendengarkan dia. Ayah saya juga mengajarkan kami bagaimana untuk mencuri dan selalu hanya berbicara tentang menipu orang.
Saya bahkan tidak memiliki kebebasan. Saya tidak bisa pergi ke mana yang saya inginkan atau makan apa yang saya inginkan, dan saya berada di kelas lima. Saya terlalu kurus. Dia bahkan tidak membeli kami minuman seharga 30 Sen-an, tapi dia menggunakan hal-hal seperti ini untuk menggunakan kami. Dia sengaja membuat kami kelaparan dan kemudian memberitahu kami dia akan membelikan makanan ringan atau membawa kami ke suatu tempat tapi kemudian memberitahu kami untuk melakukan hubungan seksual kami dengan baik. Ketika dia mencoba menggunakan kami, dia akan membawa kami berkemah atau perjalanan dan kemudian mengambil gambar setiap kali kami tertawa untuk menunjukkan orang lain bahwa kami adalah keluarga bahagia. Begitu sekolah usai, saya harus segera masuk mobil ayahku yang sedang menunggu di luar gerbang sekolah, dan saya tidak diizinkan untuk tinggal seusai sekolah untuk bermain bahkan selama lima menit. Kami tidak bisa hanya berjalan ke mobil karena dia akan selalu berteriak pada kami untuk berjalan lebih cepat, jadi kami harus berlari. Dan kemudian kami disiksa secara seksual di rumah. Ayah saya adalah seseorang yang hanya bisa marah dan memukuli kami dan menyiksa secara seksual. Tolong jangan percaya ayah kami.
Ayah kami bahkan tidak mengajarkan kami bahasa Korea. Saya datang ke Korea dari Amerika ketika saya berusia empat tahun dan didaftarkan di sebuah sekolah internasional sehingga saya tidak bisa berbahasa Korea, dan ayah saya punya alasan untuk semua itu. Dia sengaja mengirim saya ke sekolah asing sehingga saya tidak bisa belajar bahasa Korea dan berkomunikasi dengan orang lain tentang pelecehan seksual yang saya terima. Ayah saya juga selalu mengatakan kepada saya untuk tidak memberitahu siapa pun tentang pelecehan seksual dan mengancam bahwa saya akan mati jika saya mengatakannya kepada siapa pun, sehingga sekolah saya tidak bisa membantu saya. Saya bahkan tidak bisa mengatakan satu hal apapun. Ayah saya mencoba untuk tidak mengantar kami ke sekolah dan juga mengatakan kepada kami untuk tidak pergi. Dia juga mengambil paspor kami.
Ayah saya membawa banyak orang lain ke rumah kami untuk memperkosa kami dan dibayar, tetapi kami juga dibius dan merekam kami saat melakukan hubungan seksual (saya asumsikan "kami" adalah dia dan saudaranya) dan mendapatkan uang dari itu juga.
Ayah saya mencoba untuk menempatkan semua dosa-dosa yang dilakukan atas nama ibu saya dan mengatakan kepada kami untuk melakukan hal yang sama, jadi dia memberi kami obat-obatan dan memerintahkan saya, ibu saya, dan saudara laki-laki saya untuk berhubungan seks dengan satu sama lain. Saya tidak bisa mengatakan bahwa saya tidak mau melakukannya. Ketika kami melakukan hubungan, ayah saya merekam segala sesuatu dan pergi ke sekitar mengatakan bahwa ibu saya adalah orang yang bersalah.
Saya adalah penerus ayahku. Saya melakukan apapun yang dikatakan oleh ayah karena saya takut padanya, dan dia mengatakan kepada saya bahwa kami akan hidup bersama dan meninggalkan ibu dan saudara laki-laki saya, tapi dia berbohong pada saya juga. Sebelum ayah saya menikah dengan ibuku, ia sudah memiliki seorang wanita dan bahkan mereka memiliki seorang putra. Saya melihat ini sendiri. Dia mencoba untuk meninggalkan kami untuk tinggal bersama mereka. Dia memanipulasi kami. Ayah saya mengatakan kepada saya bahwa kami harus menggunakan istri masa depan saya juga ketika saya besar nanti untuk pelecehan seksual. Ibu saya, saudara laki-laki saya, dan saya hidup dengan meloloskan diri dan melarikan diri, tetapi ketika kami melaporkan pengalaman kami tentang pemerkosaan dan kekerasan seksual kepada polisi di Seoul, mereka mengancam kami seolah-olah kami penjahat dan bahkan tidak membuat penyelidikan. Saya sangat sedih. Kami pergi melakukan konferensi pers, saluran siaran, dan bahkan berita, tapi masih tidak ada yang membantu kami. Saya bahkan tidak bisa pergi ke sekolah sekarang meskipun saya ingin, dan saya sedih karena saya tidak mempunyai teman. Saya tidak bisa bersekolah selama satu tahun. Hal ini karena ayah saya keluar mencari kami. Jika ia menemukan kami, karena kami mengungkapkan rahasianya , dia akan membunuh kami.
Saya sangat iri ketika saya melihat anak-anak pergi ke sekolah setiap pagi. Selama waktu tersebut, saya pergi ke penyelidikan. Sudah setahun sejak saya belum pernah ke sekolah lagi. Saya mohon Anda membantu kami untuk mengungkap kebenaran ini. Kami ingin mendapatkan kebebasan. Saudara laki-laki saya, karena shock diperkosa oleh ayah saya, sekarang di rumah sakit dan sangat tersiksa. Bahkan sekarang kami sedang melarikan diri dari ayah kami.
Tolong percaya kami.
Perhatian, isi postingan ini mengandung tentang pelecehan seksual, prostitusi, kekerasan dan perdagangan seks.
(Yang diterjemahkan di sini adalah postingan anak Lee Jung Hee yang termuda)
Halo, Saya seorang anak berusia tiga belas tahun yang ingin kebebasan.
Mulai dari ketika saya berusia lima tahun, saya diperkosa oleh ayah selama delapan tahun. Setelah meninggalkan Amerika, ketika tinggal di Korea, saya tinggal di Seoul Godeok-dong, Gangdong-gu 573-1* dan diperkosa oleh ayah saya, kakek, dan orang asing lainnya yang mereka bawa pulang. Saya juga diperkosa di Galaxy Apartments 202 Timur lantai 11, di sisi sungai Cheonhodong Gangdong-gu* oleh banyak orang asing yang ayah saya bawa pulang. Kami pindah ke Busan 399-18 gijanggun Yongcheonri* dan tidak ada seorang pun yang tinggal di sekitar kami sehingga tempat tinggal kami menjadi suram.
Ketika kami pindah ke Busan, ayah saya adalah seorang Bapa di gereja tersebut. Namun, kepala pendeta gereja dan istri serta anak mereka dan keluarganya sering datang ke rumah untuk memperkosa kami. Pendeta ini (kepala pendeta) juga membawa banyak orang untuk memperkosa kami. Pendeta Busan memiliki tiga rumah sakit medis. Saya bahkan tahu fitur (ciri-ciri) kelamin si pendeta, namun para investigator tidak percaya kata-kata kami dan hanya percaya kata-kata ayah saya. Orang-orang ini juga tidak melakukan hal-hal karena mereka terpaksa, tetapi memilih untuk melakukanya sendiri karena mereka ingin. Ayah saya membawa orang-orang ke rumah dan mengatakan kepada mereka untuk memperkosa kami setelah memberikan kami obat perangsang, setelah itu mereka akan memperkosa kami selama sekitar dua sampai tiga jam. Ayah saya kemudian menerima uang dari mereka.
Ketika ayah saya tidak membawa siapa pun ke rumah, dia akan memperkosa saya dan mengajari saya. Dia mengajari saya cara untuk melakukanya sehingga para gadis akan menyukainya. Dia juga mengajarkan saya dan saudara laki-laki saya bagaimana untuk masturbasi. Karena itu, ketika saya berusia lima tahun, saya melakukan masturbasi di depan teman-teman sekelas saya tanpa kemaluan atau rasa malu. Saya masturbasi setiap hari sejak saat itu. Kami tidak pernah ingin diperkosa, tapi kami dipaksa. Jika kami berkata kami tidak ingin, kami akan mendapatkan pemukulan. Karena itu, saya sangat takut dan memakan obat yang diberikan. Pernah sekali, ketika saya masih kecil, ibu dan ayah saya bertengkar. Ayah saya melemparkan meja dapur ke (melewati) ibu saya dan membuat dahinya berdarah, tapi tidak membiarkan ibu saya pergi ke rumah sakit. Dia harus mendapatkan sepuluh suntikan setelahnya. Ini bukan hanya satu insiden, seperti ketika saudara laki-laki saya sekitar umur lima atau enam tahun, ayah saya memukulinya sampai gigi depannya pecah dan ia banyak mengeluaran darah. Dia bilang hal itu mengerikan. Saudara laki-lakiku sangat sering dihajar oleh ayah kami dan ia sangat takut padanya. Ayah saya juga mencari saya dan memukul saya serta mengutuk/mengumpat saya. Ayah tidak hanya menyiksa kami secara seksual, tetapi banyak menyiksa kami juga. Ayah kami membawa saya dan saudara laki-laki saya ke kamar mandi yang gelap selama satu jam sebelumnya dan menyiksa kami karena dia mengatakan bahwa kami tidak mendengarkan dia. Ayah saya juga mengajarkan kami bagaimana untuk mencuri dan selalu hanya berbicara tentang menipu orang.
Saya bahkan tidak memiliki kebebasan. Saya tidak bisa pergi ke mana yang saya inginkan atau makan apa yang saya inginkan, dan saya berada di kelas lima. Saya terlalu kurus. Dia bahkan tidak membeli kami minuman seharga 30 Sen-an, tapi dia menggunakan hal-hal seperti ini untuk menggunakan kami. Dia sengaja membuat kami kelaparan dan kemudian memberitahu kami dia akan membelikan makanan ringan atau membawa kami ke suatu tempat tapi kemudian memberitahu kami untuk melakukan hubungan seksual kami dengan baik. Ketika dia mencoba menggunakan kami, dia akan membawa kami berkemah atau perjalanan dan kemudian mengambil gambar setiap kali kami tertawa untuk menunjukkan orang lain bahwa kami adalah keluarga bahagia. Begitu sekolah usai, saya harus segera masuk mobil ayahku yang sedang menunggu di luar gerbang sekolah, dan saya tidak diizinkan untuk tinggal seusai sekolah untuk bermain bahkan selama lima menit. Kami tidak bisa hanya berjalan ke mobil karena dia akan selalu berteriak pada kami untuk berjalan lebih cepat, jadi kami harus berlari. Dan kemudian kami disiksa secara seksual di rumah. Ayah saya adalah seseorang yang hanya bisa marah dan memukuli kami dan menyiksa secara seksual. Tolong jangan percaya ayah kami.
Ayah kami bahkan tidak mengajarkan kami bahasa Korea. Saya datang ke Korea dari Amerika ketika saya berusia empat tahun dan didaftarkan di sebuah sekolah internasional sehingga saya tidak bisa berbahasa Korea, dan ayah saya punya alasan untuk semua itu. Dia sengaja mengirim saya ke sekolah asing sehingga saya tidak bisa belajar bahasa Korea dan berkomunikasi dengan orang lain tentang pelecehan seksual yang saya terima. Ayah saya juga selalu mengatakan kepada saya untuk tidak memberitahu siapa pun tentang pelecehan seksual dan mengancam bahwa saya akan mati jika saya mengatakannya kepada siapa pun, sehingga sekolah saya tidak bisa membantu saya. Saya bahkan tidak bisa mengatakan satu hal apapun. Ayah saya mencoba untuk tidak mengantar kami ke sekolah dan juga mengatakan kepada kami untuk tidak pergi. Dia juga mengambil paspor kami.
Ayah saya membawa banyak orang lain ke rumah kami untuk memperkosa kami dan dibayar, tetapi kami juga dibius dan merekam kami saat melakukan hubungan seksual (saya asumsikan "kami" adalah dia dan saudaranya) dan mendapatkan uang dari itu juga.
Ayah saya mencoba untuk menempatkan semua dosa-dosa yang dilakukan atas nama ibu saya dan mengatakan kepada kami untuk melakukan hal yang sama, jadi dia memberi kami obat-obatan dan memerintahkan saya, ibu saya, dan saudara laki-laki saya untuk berhubungan seks dengan satu sama lain. Saya tidak bisa mengatakan bahwa saya tidak mau melakukannya. Ketika kami melakukan hubungan, ayah saya merekam segala sesuatu dan pergi ke sekitar mengatakan bahwa ibu saya adalah orang yang bersalah.
Saya adalah penerus ayahku. Saya melakukan apapun yang dikatakan oleh ayah karena saya takut padanya, dan dia mengatakan kepada saya bahwa kami akan hidup bersama dan meninggalkan ibu dan saudara laki-laki saya, tapi dia berbohong pada saya juga. Sebelum ayah saya menikah dengan ibuku, ia sudah memiliki seorang wanita dan bahkan mereka memiliki seorang putra. Saya melihat ini sendiri. Dia mencoba untuk meninggalkan kami untuk tinggal bersama mereka. Dia memanipulasi kami. Ayah saya mengatakan kepada saya bahwa kami harus menggunakan istri masa depan saya juga ketika saya besar nanti untuk pelecehan seksual. Ibu saya, saudara laki-laki saya, dan saya hidup dengan meloloskan diri dan melarikan diri, tetapi ketika kami melaporkan pengalaman kami tentang pemerkosaan dan kekerasan seksual kepada polisi di Seoul, mereka mengancam kami seolah-olah kami penjahat dan bahkan tidak membuat penyelidikan. Saya sangat sedih. Kami pergi melakukan konferensi pers, saluran siaran, dan bahkan berita, tapi masih tidak ada yang membantu kami. Saya bahkan tidak bisa pergi ke sekolah sekarang meskipun saya ingin, dan saya sedih karena saya tidak mempunyai teman. Saya tidak bisa bersekolah selama satu tahun. Hal ini karena ayah saya keluar mencari kami. Jika ia menemukan kami, karena kami mengungkapkan rahasianya , dia akan membunuh kami.
Saya sangat iri ketika saya melihat anak-anak pergi ke sekolah setiap pagi. Selama waktu tersebut, saya pergi ke penyelidikan. Sudah setahun sejak saya belum pernah ke sekolah lagi. Saya mohon Anda membantu kami untuk mengungkap kebenaran ini. Kami ingin mendapatkan kebebasan. Saudara laki-laki saya, karena shock diperkosa oleh ayah saya, sekarang di rumah sakit dan sangat tersiksa. Bahkan sekarang kami sedang melarikan diri dari ayah kami.
Tolong percaya kami.