PANN.NATE POST, BY LJH, 2015.06.24
Indonesian translation. Sent privately to HLJH by Jessica
KEINGINAN SEORANG IBU TANPA KEKUASAAN.
Halo semuanya…
Aku Lee Jung Hee. Aku sangat berterimakasih pada kalian semua.
Aku benar-benar bersyukur kalian mendengarkan kami dan menunjukkan kasih kepada kami.
Ketika aku berumur 22 tahun aku mengalami kekerasan seksual oleh suamiku dan hanya kemudian aku mengetahui bahwa aku hamil.
Aku sangat takut dan ketakutan untuk memberitahukannya pada siapapun jadi aku memberitahu suamiku yang sedang ada di Amerika Serikat pada saat itu. Dia berkata dengan tenang untuk mencari saudara perempuannya yang merupakan anggota gereja yang sama.
Saudara perempuannya membawaku hari itu ke salah satu Klinik Kebidanan dan Ginekologi dan…menyuruhku/memaksaku untuk melakukan aborsi.
Demikian juga, pada saat itu aku juga tidak tahu apa-apa, dan aku terlalu takut untuk bilang kepada siapapun. Aku hanya berpikir aku harus menikah karena aku telah kehilangan kesucianku.
Sejak awal pernikahan ini menentang keinginanku.
Setelah ini, ini adalah awal dari pernikahan kami.
Aku meninggalkan kedua anak laki-lakiku di Amerika Serikat dan aku datang ke Korea, dan menerima para tamuku… Suamiku perlahan membuatku takut dan membuatku melakukan apapun seperti yang ia lakukan. Dia adalah orang yang memberi kami obat-obatan dan mengancam kami dan memaksa kami untuk berbohong, aku hanya mengatakan apa yang ia ingin kami katakan dan ia adalah orang yang merekam dengan diam-diam.
Aku berteriak (meneriakkan penderitaannya) kepada setiap orang setelah melarikan diri dari orang yang membuat mereka merinding dan memberi tahu anak-anak lelakinya untuk tidak pergi ke sekolah dan hidup sementara melakukannya kepada dia (ayahnya). Meskipun itu adalah suara yang tidak seorangpun mau dengar, tetapi aku bersyukur dan aku mendapatkan keberanian karena kemarin semua orang mendengarkanku. Aku akan berjuang sampai pada akhirnya.
Anak laki-lakiku yang paling tua kelihatan baik-baik saja dari luar tapi dia memiliki banyak kemarahan di dalam (di hatinya) dan karena keterkejutan dan luka dari pemerkosaan yang menyakitkan ia sekarang ada di rumah sakit.
Awalnya dia di Rumah Sakit Hanyang dan menerima seluruh konsultasi medis dan test psikologis, dan mendapatkan pengobatan selama 3-4 bulan. Karena rumah sakit itu diketahui, kami pindah rumah sakit dengan cepat.
Itu sangat sulit dan keadaan yang sulit, tapi di dekat hatiku pikiran untuk melakukannya dengan tepat (diagnosis anaknya) itu tidak seorangpun dan aku bersiap dengan keras sementara dia dirawat di rumah sakit universitas. (Kurasa dia ingin mengatakan bahwa dia merawat anaknya di rumah sakit di sana sambil bersiap dengan keras melawan balik sang suami; dia menjelaskan di sini bahwa dia ingin memberikan seluruh bantuan yang ia bisa untuk anaknya – mengingat seluruh rasa terkejut dan sakit yang diterimanya).
Adik laki-lakinya juga hidup dalam kegelapan sambil merasa takut pada orang-orang dewasa dari lingkungan yang suram.
Aku berteriak dengan keras bahwa aku benci hidup seperti itu lagi setelah aku meninggalkan rumah dan melihat dunia, dan belajar untuk pertama kalinya apa arti kebebasan.
Karena dia tidak bisa mengatakan lebih cepat apa yang ingin ia katakan ketika dia memberikan kesaksian atas kekerasan seksual dan dia ingin hidup dan menghabiskan waktu dengan anak-anak sebayanya, dia belajar lebih banyak dan lebih banyak bahasa Korea dan cara menulis esai sendiri. Meskipun demikian, dia melakukannya dengan baik. (berarti dia mengalami peningkatan).
Itu sangat baik sehingga dia adalah penerjemah pada kesaksian yang pertama.
Hari ini kami mengupload video di YouTube. Kami ingin membiarkan dunia (semua orang) mengetahui kebenarannya.
Ini adalah kebenaran dari anak-anak yang mengalami kekerasan seksual oleh ayahnya dan kakeknya, disalahgunakan oleh anggota keluarga dari ibunya, dan yang diperlakukan sebagai budak seks oleh seluruh teman-teman ayahnya yang datang dengannya di rumah.
Ini terjadi sekarang untuk mengatakan setelah mereka tumbuh hidup seperti itu sementara para anak bahkan tidak bisa mengekspresikan dirinya sendiri.
Aku tidak gila dan aku meminta maaf dan bersyukur pada anak-anakku yang hidup seperti itu.
Aku akan hidup sambil membayar kembali kepada mereka (kedua anaknya) sampai aku nanti mati.
Tapi karena ini semua adalah kesalahanku mohon hukum aku. Tolong selamatkan anak-anakku.
Mereka tidak bersalah. Mereka hidup dengan sangat menyedihkan.
Bahkan jika baru sekarang, tolong bantu mereka hidup sehingga mereka bisa melihat langit.
Ini adalah keinginan terakhir dari seorang ibu tanpa kekuasaan.
Halo semuanya…
Aku Lee Jung Hee. Aku sangat berterimakasih pada kalian semua.
Aku benar-benar bersyukur kalian mendengarkan kami dan menunjukkan kasih kepada kami.
Ketika aku berumur 22 tahun aku mengalami kekerasan seksual oleh suamiku dan hanya kemudian aku mengetahui bahwa aku hamil.
Aku sangat takut dan ketakutan untuk memberitahukannya pada siapapun jadi aku memberitahu suamiku yang sedang ada di Amerika Serikat pada saat itu. Dia berkata dengan tenang untuk mencari saudara perempuannya yang merupakan anggota gereja yang sama.
Saudara perempuannya membawaku hari itu ke salah satu Klinik Kebidanan dan Ginekologi dan…menyuruhku/memaksaku untuk melakukan aborsi.
Demikian juga, pada saat itu aku juga tidak tahu apa-apa, dan aku terlalu takut untuk bilang kepada siapapun. Aku hanya berpikir aku harus menikah karena aku telah kehilangan kesucianku.
Sejak awal pernikahan ini menentang keinginanku.
Setelah ini, ini adalah awal dari pernikahan kami.
Aku meninggalkan kedua anak laki-lakiku di Amerika Serikat dan aku datang ke Korea, dan menerima para tamuku… Suamiku perlahan membuatku takut dan membuatku melakukan apapun seperti yang ia lakukan. Dia adalah orang yang memberi kami obat-obatan dan mengancam kami dan memaksa kami untuk berbohong, aku hanya mengatakan apa yang ia ingin kami katakan dan ia adalah orang yang merekam dengan diam-diam.
Aku berteriak (meneriakkan penderitaannya) kepada setiap orang setelah melarikan diri dari orang yang membuat mereka merinding dan memberi tahu anak-anak lelakinya untuk tidak pergi ke sekolah dan hidup sementara melakukannya kepada dia (ayahnya). Meskipun itu adalah suara yang tidak seorangpun mau dengar, tetapi aku bersyukur dan aku mendapatkan keberanian karena kemarin semua orang mendengarkanku. Aku akan berjuang sampai pada akhirnya.
Anak laki-lakiku yang paling tua kelihatan baik-baik saja dari luar tapi dia memiliki banyak kemarahan di dalam (di hatinya) dan karena keterkejutan dan luka dari pemerkosaan yang menyakitkan ia sekarang ada di rumah sakit.
Awalnya dia di Rumah Sakit Hanyang dan menerima seluruh konsultasi medis dan test psikologis, dan mendapatkan pengobatan selama 3-4 bulan. Karena rumah sakit itu diketahui, kami pindah rumah sakit dengan cepat.
Itu sangat sulit dan keadaan yang sulit, tapi di dekat hatiku pikiran untuk melakukannya dengan tepat (diagnosis anaknya) itu tidak seorangpun dan aku bersiap dengan keras sementara dia dirawat di rumah sakit universitas. (Kurasa dia ingin mengatakan bahwa dia merawat anaknya di rumah sakit di sana sambil bersiap dengan keras melawan balik sang suami; dia menjelaskan di sini bahwa dia ingin memberikan seluruh bantuan yang ia bisa untuk anaknya – mengingat seluruh rasa terkejut dan sakit yang diterimanya).
Adik laki-lakinya juga hidup dalam kegelapan sambil merasa takut pada orang-orang dewasa dari lingkungan yang suram.
Aku berteriak dengan keras bahwa aku benci hidup seperti itu lagi setelah aku meninggalkan rumah dan melihat dunia, dan belajar untuk pertama kalinya apa arti kebebasan.
Karena dia tidak bisa mengatakan lebih cepat apa yang ingin ia katakan ketika dia memberikan kesaksian atas kekerasan seksual dan dia ingin hidup dan menghabiskan waktu dengan anak-anak sebayanya, dia belajar lebih banyak dan lebih banyak bahasa Korea dan cara menulis esai sendiri. Meskipun demikian, dia melakukannya dengan baik. (berarti dia mengalami peningkatan).
Itu sangat baik sehingga dia adalah penerjemah pada kesaksian yang pertama.
Hari ini kami mengupload video di YouTube. Kami ingin membiarkan dunia (semua orang) mengetahui kebenarannya.
Ini adalah kebenaran dari anak-anak yang mengalami kekerasan seksual oleh ayahnya dan kakeknya, disalahgunakan oleh anggota keluarga dari ibunya, dan yang diperlakukan sebagai budak seks oleh seluruh teman-teman ayahnya yang datang dengannya di rumah.
Ini terjadi sekarang untuk mengatakan setelah mereka tumbuh hidup seperti itu sementara para anak bahkan tidak bisa mengekspresikan dirinya sendiri.
Aku tidak gila dan aku meminta maaf dan bersyukur pada anak-anakku yang hidup seperti itu.
Aku akan hidup sambil membayar kembali kepada mereka (kedua anaknya) sampai aku nanti mati.
Tapi karena ini semua adalah kesalahanku mohon hukum aku. Tolong selamatkan anak-anakku.
Mereka tidak bersalah. Mereka hidup dengan sangat menyedihkan.
Bahkan jika baru sekarang, tolong bantu mereka hidup sehingga mereka bisa melihat langit.
Ini adalah keinginan terakhir dari seorang ibu tanpa kekuasaan.